Guruonlinee.com – Halo sobat cerdas, dalam artikel ini kita akan membahas materi informatika kelas X Fase E yaitu representasi algoritma. Apa sih itu Algoritma? Bagaimana cara merepresentasikan algoritma? Apa itu diagram alir dan Pseudecode? Untuk mengetahuinya, yuk simak penjelasan berikut!
Algoritma adalah urutan langkah-langkah atau instruksi yang disusun secara sistematis dan logis untuk menyelesaikan masalah atau tugas tertentu.
Kata algoritma berasal dari aturan aritmatika yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan angka Arab. Istilah ini pertama kali digunakan dalam “Algoritma Euclidean” oleh matematikawan asal Yunani, Euclid, pada tahun 1950.
Algoritma dapat diimplementasikan dalam bentuk program komputer untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan menggunakan komputer.
Selain itu, algoritma dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah sehari-hari yang membutuhkan langkah-langkah prosedural, dan dapat digunakan untuk membuat program dengan bahasa pemrograman.
Algoritma berbeda dengan program. Program komputer dibuat untuk dipahami mesin, sedangkan algoritma dibuat untuk dipahami manusia.
Untuk merepresentasikan algoritma dapat digunakan diagram alir dan pseudecode. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan manusia untuk membaca algoritma.
Diagram Alir
Diagram alir (flowchart) adalah representasi visual dari langkah-langkah atau alur kerja dalam suatu proses atau sistem. Diagram ini menggunakan simbol-simbol standar untuk menggambarkan setiap tahapan atau keputusan yang terjadi.
Diagram alir atau disebut juga bagan alir adalah diagram yang menggambarkan proses, sistem, atau algoritma komputer.
Berikut simbol, nama dan fungsi suatu simbol.
Adapun fungsi diagram alir adalah :
- Memvisualisasikan proses. Diagram berfungsi untuk menggambarkan algoritma dan memetakkan langkah-langkah atau tahapan proses secara visual untuk memudahkan pemahaman.
- Menyederhanakan proses yang rumit. Diagram dapat menyederhanakan proses yang rumit melalui pemecahan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mudah dipahami.
- Mengidentifikasi masalah. Diagram alir dapat membantu dalam menemukan masalah atau kemacetan yang terjadi dalam suatu proses.
- Memperbaiki efisiensi. Visualisasi seluruh alur proses dapat memudahkan identifikasi langkah-langkah yang tidak diperlukan agar bisa lebih optimal.
- Dokumentasi. Diagram alir juga berfungsi sebagai dokumentasi visual untuk prosedur, alur kerja, atau algoritma tertentu yang bisa diacu kembali di masa mendatang.
Pseudecode
Pseudecode merupakan representasi informal dari algoritma untuk memudahkan manusia untuk membaca setiap alur dalam algoritma. Pseudecode tidak memiliki sintaks yang rumit sehingga mudah untuk dipahami manusia.
Pseudecode dirancang untuk menutupi kekurangan diagram alir dalam merepresentasikan konsep pemrograman terstruktur. Pseudecode lebih detail dan lebih dekat dengan bahasa manusia.
Pseudecode berbentuk kalimat, satu baris untuk satu pernyataan. Setiap pernyataan harus diidentasi.
Contoh Representasi Diagram Alir dan Pseudecode
Contoh 1 : Menghitung Luas Persegi
Deskripsi – Menghitung Luas Persegi
Untuk membuat algoritma penghitung luas persegi, dapat dimulai dengan menjelaskan deskripsi singkat seperti berikut:
- Baca nilai sisi persegi
- Hitung luas dengan mengkuadratkan nilai sisinya
- Cetak nilai luas
Diagram Alir – Menghitung Luas Persegi
Berikut gambar diagram alir menghitung luas persegi:
Diagram dimulai dengan simbol terminator sebagai simbol permulaan, lalu dilanjutkan dengan simbol masukan yang berfungsi sebagai penanda tempat memasukkan nilai sisi suatu persegi, kemudian dilanjutkan dengan simbol proses yang berfungsi sebagai tempat rumus dan melakukan perhitungan, lalu dilanjutkan dengan simbol keluaran untuk mencetak nilai luas persegi dan diakhiri dengan simbol terminator sebagai akhir proses.
Pseudecode – Menghitung Luas Persegi
Berikut algoritma program menghitung luas persegi dengan menggunakan bahasa format Pseudecode :
Algoritma Menghitung Luas Persegi
Input : Nilai Panjang Sisi Persegi.
Output : Luas Persegi tercetak.
input sisi
luas← sisi * sisi
print luas
Contoh 2 : Mencari Bilangan Terbesar dari Suatu Himpunan Bilangan
Deskripsi – Mencari Bilangan Terbesar dari Suatu Himpunan Bilangan
Untuk membuat algoritma pencarian bilangan terbesar dari suatu himpunan bilangan, dapat dimulai dengan menjelaskan deskripsi singkat seperti berikut:
- Jika himpunan bilangan kosong, maka tidak ada bilangan terbesar.
- Jika himpunan bilangan tidak kosong, asumsikan bilangan pertama sebagai bilang terbesar saat ini.
- Untuk setiap bilangan anggota himpunan: bandingkan bilangan tersebut dengan bilangan terbesar saat ini. Apabila bilangan tersebut lebih besar, maka bilangan tersebut akan menjadi bilangan terbesar saat ini.
- Apabila langkah 3 telah dilakukan pada seluruh bilangan, bilangan terbesar saat ini akan menjadi bilangan terbesar di himpunan bilangan tersebut.
Diagram Alir – Mencari Bilangan Terbesar dari Suatu Himpunan Bilangan
Berikut gambar diagram alir mencari bilangan terbesar dari suatu himpunan bilangan :
Pseudecode – Mencari Bilangan Terbesar dari Suatu Himpunan Bilangan
Berikut algoritma mencari bilangan terbesar dari suatu himpunan bilangan dengan menggunakan bahasa format Pseudecode :
Algoritma Mencari Bilangan
Terbesar
Input: Himpunan bilangan L.
Output: Bilangan terbesar pada
himpunan bilangan L
if size of (L)= 0 return null
largest ← elemen pertama L
for each item in L, do
if item > largest, then
largest ← item
return largest
Kesimpulan
Diagram alir dan Pseudecode digunakan untuk merepresentasikan algoritma. Setelah algoritma disusun dan direprentasikan maka dapat dilanjutkan dengan membuat program dengan bahasa pemrograman. Ada banyak bahasa pemrograman misalnya python, java, javascript, html, css, dan lain-lain.
Demikianlah pembahasan kita terkait algoritma dan represntasinya. Semoga bermanfaat dan terima kasih.