Pendidikan

Culturally Responsive Teaching

GuruOnlinee.com – Halo sobat cerdas, dalam artikel ini kita akan membahas tentang Culturally Responsive Teaching. Apa sih itu Culturally Responsive Teaching? Bagaimana penerapan Culturally Responsive Teaching? Untuk mengetahuinya, yuk simak penjelasan berikut!

Definisi Culturally Responsive Teaching

Culturally Responsive Teaching (CRT) atau disebut juga dengan Pengajaran Responsif Budaya merupakan pendekatan yang mengintegrasikan budaya ke dalam pembelajaran.

Pendekatan tersebut menekankan pada penerapan strategi dan metode pembelajaran yang mengakomodasi latar belakang budaya, pengalaman, dan perspektif peserta didik.

Culturally responsive teaching juga menekankan pada pentingnya memperhatikan keragaman budaya dalam proses pembelajaran, karena identitas budaya dan pengalaman peserta didik berpengaruh terhadap cara mereka belajar.

CRT juga mendorong guru untuk mengembangkan hubungan yang kuat dengan peserta didik, karena dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif.

Guru yang responsif secara budaya harus berusaha memahami konteks sosial dan emosional yang mempengaruhi peserta didik mereka, agar dapat menciptakan metode pengajaran yang lebih personal dan efektif.

CRT bertujuan untuk meningkatkan prestasi akademik peserta didik; mengembangkan pengetahuan dan kompetensi budaya peserta didik (cultural competence), dan membangun kesadaran kritis peserta didik (critical consciousness).

Selain itu, CRT juga berfungsi untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, di mana peserta didik dari berbagai latar belakang dapat merasa dihargai dan terlibat secara maksimal dalam proses pembelajaran.

Penerapan CRT dalam pembelajaran dapat dilakukan pada aspek 3 aspek, yaitu Konten/Materi, Bahasa, dan Evaluasi.

Prinsip Culturally Responsive Teaching

Berikut prinsip pendekatan pembelajaran Culturally Responsive Teaching:

  1. Mengakui adanya warisan budaya dari berbagai kelompok etins yang berbeda,
  2. Membangun hubungan yang bermakna antar peserta didik,
  3. Menggunakan berbagai strategi pembelajaran yang mengakomodasi berbagai macam gaya belajar,
  4. Mengajarkan peserta didik untuk mengetahui dan mencintai warisan budaya mereka sendiri serta menghargai kebudayaan orang lain,
  5. Menggabungkan informasi multikultural, sumber daya, serta keterampilan untuk diajarkan di sekolah.

Karakteristik Culturally Responsive Teaching

Berikut karakteristik Culturally Responsive Teaching :

  1. Guru membangun hubungan yang baik dengan orangtua serta keluarga peserta didik,
  2. Guru memberikan pujian terhadap prestasi peserta didik, dan memberikan simpati jika peserta didik gagal dalam proses akademiknya,
  3. Adanya keberagaman budaya yang dimiliki setiap peserta didik yang ada di sekolah,
  4. Pembelajaran harus berpusat pada peserta didik, sehingga mereka dapat terlibat aktif
  5. Kegiatan multikultural yang sedang berlangsung dalam ruang kelas menimbulkan kesadaran akan keberagaman budaya.
  6. Sekolah harus membuat kurikulum yang dapat membangun karakter peserta didik dan tidak hanya terfokus pada hasil akademik,
  7. Pembelajaran ini guru bertindak sebagai fasilitator. Guru harus dapat memfasilitasi peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

Penerapan Culturally Responsive Teaching

Culturally Responsive Teaching (CRT) adalah pendekatan pengajaran yang berfokus pada penghargaan terhadap latar belakang budaya peserta didik, serta memanfaatkan keragaman tersebut dalam proses pembelajaran. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menerapkan Culturally Responsive Teaching :

1. Mengenal Latar Belakang Peserta Didik

Guru perlu memahami latar belakang budaya, bahasa, dan pengalaman peserta didik agar bisa mengaitkan materi dengan pengalaman nyata dalam kehidupan mereka.

Hal tersebut bisa dilakukan dengan berbicara langsung dengan peserta didik atau melalui observasi dan percakapan dengan orang tua.

2. Mengintegrasikan Budaya dalam Kurikulum

Guru dapat menyesuaikan materi pembelajaran dengan memasukkan contoh atau konten yang relevan dengan berbagai budaya. Misalnya, menggunakan cerita, sejarah, atau tokoh dari berbagai budaya dalam pelajaran, atau mengaitkan konsep dengan praktik budaya yang dikenal peserta didik.

3. Menggunakan Metode Pembelajaran Beragam

Guru dapat menggunakan berbagai metode pengajaran yang bisa mengakomodasi gaya belajar peserta didik yang berbeda-beda.

4. Menciptakan Lingkungan Kelas yang Inklusif

Lingkungan kelas yang inklusif harus mendorong peserta didik untuk merasa nyaman berbagi dan mengekspresikan identitas budayanya.

Guru dapat membuat aturan kelas yang mendukung peserta didik untuk saling menghormati dan toleransi, serta berikan ruang untuk dialog dan diskusi yang terbuka.

5. Menggunakan Bahasa yang Dapat Dipahami

Dalam konteks multibahasa, guru harus memastikan bahwa penggunaan bahasa dalam pengajaran dapat dipahami oleh peserta didik, serta memberikan ruang bagi penggunaan bahasa ibu ketika dibutuhkan untuk memperjelas konsep.

Guru dapat menggunakan bahasa daerah yang dikuasai peserta didik yang dapat memudahkan mereka untuk memahami suatu materi.

Demikianlah pembahasan kita terkait Culturally Responsive Teaching. Terima kasih, semoga bermanfaat.

Tags: pembelajaran
mr.ilmi

Artikel Terbaru

Stoikiometri Senyawa

GuruOnlinee.com - Halo sobat cerdas, dalam artikel ini kita akan membahas materi tentang Stoikiometri Senyawa. Apa sih itu Stoikiometri Senyawa?…

2 weeks ago

Konsep Mol dan 3 Contoh Soal

GuruOnlinee.com - Halo sobat cerdas, dalam artikel ini kita akan membahas Konsep Mol. Apa sih itu Mol? Bagaimana cara menyelesaikan…

2 weeks ago

Hukum Dasar Kimia dan 2 Contoh Soal

GuruOnlinee.com - Halo sobat cerdas, dalam artikel ini kita akan mempelajari mengenai Hukum-hukum Dasar Kimia, yang meliputi Hukum Lavoiser, Hukum…

2 weeks ago