5 Ilmuwan Fisika Peletak Dasar Kemajuan Teknologi

GuruOnlinee.com – Halo sobat cerdas, dalam artikel ini kita akan membahas 5 ilmuwan Fisika sebagai peletak dasar kemajuan teknologi. Siapa saja mereka? Yuk simak penjelasan berikut!

Ilmuwan yang mempelajari fisika disebut fisikawan . Fisikawan mempelajari fenomena alam berupa materi dan energi serta interaksi antara keduanya. Adapun fisikawan yang terkenal diantaranya adalah Albert Einstein, Thomas Alva Edison, James Watt, dan sebagainya.

Berikut 5 Fisikawan Peletak Dasar Kemajuan Teknologi

1. Albert Einstein (1879-1955)

Albert Einstein lahir di Ulm Wurttemberg, Jerman pada 14 Maret 1879. Ayahnya bernama Hermann, memiliki perusahaan kecil pembuat alat-alat listrik. Saat Einstein masih usia kanak-kanak, ia terlihat seperti anak yang terlambar perkembangannya hingga ia pun dianggap anak yang bodoh.

Pada saat Einstein sekolah pada tingkat Sekolah Dasar, ia sama sekali tidak menampakkan kecerdasannya, bahkan ia dianggap sebagai murid bodoh.

Albert Einstein tidak menyukai mata pelajaran hafalan seperti sejarah dan geografi, ia lebih suka mata pelajaran seperti Fisika dan Matematika. Kesukaanya terhadap fisika sudah mulai terlihat pada saat ia berusia 5 tahun, ketika ayahnya memberi sebuah Kompas (penunjuk arah mata angin) sebagai hadia penyemangat bagi kesembuhannya dari penyakit yang dideritanya kala itu. Kegemaran utama Einstein adalah membaca, berpikir, dan belajar sendiri.

Adapun penemuannya yang paling terkenal adalah Teori Relativitas dan Efek Foto Listrik.

2. Thomas Alva Edison (1847-1931)

Thomas Alva Edison lahir di Ohio, Amerika Serikat pada 11 Februari 1847. Ayahnya bernama Samuel. Thomas Alva Edison yang sering dipanggil Al merupakan penemu Lampu Pijar. Pada saat Al berusia 7 tahun, ia sering dimarahi oleh gurunya karena rasa ingin tahunya tinggi sehingga banyak bertanya tentang hal-hal sulit, akibatnya gurunya menganggap bahwa Al anak dungu dan stress. Hal tersebut diketahui oleh keluarga Al, akhirnya ibu Al, Nancy memutuskan untuk mengeluarkan Al dari sekolah dan mengajarnya di rumah.

Kecerdasan dan rasa ingin tahunya Al itu didukung oleh Ayahnya yang senantiasa memberi dukungan dan semangat kepada Al agar membaca buku-buku klasik yang bagus, ayahnya memberi hadiah kepada Al sebesar 10 sen setiap kali Al selesai membaca satu buku.

Pada saat Al berusia 11 tahun, orang tuanya memperkenalkan ilmu pengetahuan yang bervariasi dengan menyuruh Al memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat menunutut ilmu secara mandiri. Di perpustakaan Al mulai membaca banyak buku seperti buku sastra, sejarah roma, sejarah dunia, kamus lengkap dunia, buku praktik sains, dan sebagainya.

Namun ibunya mengetahui bahwa Al lebih menyukai ilmu pengetahuan bidang sains dan elektronika, jadi beliau sering membelikan Al buku-buku yang berkaitan dengan hal tersebut.

Pada tahun 1879, Al merasa kecewa karena Alexander Graham Bell karena berhasil mengalahkannya. Pada saat itu Alexander Graham Bell mematenkan alat penghantar suara manusia, padahal pada saat itu juga Al sedang mengembangkan alat yang dapat menghantarkan suara manusia.

Namun kekecewaannya tidak membuatnya putus asa. Al pun mulai melangkah pada penemuan lampu pijar. Pada tahun 1880, Al dan kawan-kawannya berhasil membuat sekurang-kurangnya 3000 teori yang berbeda tentang efisiensi sebuah lampu pijar.

3. James Watt (1736-1819)

James Watt lahir di Greenock, Skotlandia pada 19 Januari 1736. Ayahnya bernama John Anderson. Saat berusia 18 tahun, James Watt sudah mulai belajar membuat peralatan listrik, lalu ia kemudian berangkat ke London, Inggris untuk mendalami ilmu tersebut, hingga akhirnya pada tahun 1757 ia diangkat sebagai pembuat peralatan mesin di Universitas Glasgow.

Pada tahun 1763 ayahnya meminta James Watt untuk memperbaiki mesin uap miliknya, mesin tersebut sangat sederhana, kuno dan tidak efisien. Akibatnya James Watt pun mengembangkan berbagai macam cara untuk mengefisienkan kerja dari mesin uap tersebut.

Sejak saat itu, penyempurnaan yang ia lakukan terhadap mesin uap buatan Newcomen begitu penting sehingga ia layak dianggap sebagai pencipta pertama mesin uap yang praktis.

Adapun penemuannya yang paling terkenal adalah Mesin Uap, Alat Pengukur Bertekanan, Alat Penghitung Kecepatan, dan sebagainya.

4. Wilhelm Conrad Rontgen (1845-1923)

Wilhem Conrad Rontgen lahir di Lannep, Jerman pada 27 Maret 1845. Ayahnya bernama  Friedrich Conrad Röntgen. Rontgen merupakan seorang fisikawan yang dalam sejarah dunia dikenal sebagai penemu sinar-X.

Dalam menempuh pendidikan tinggi, Rontgen harus melalui jalan berliku karena ia tidak memiliki pendidikan menengah yang formal. Ia sempat mengikuti beberapa kursus, menjadi pendengar di Universitas Utrecht, sampai akhirnya memperoleh ijazah ilmu mesin dari sekolah politeknik di Zurich, Swiss. Selain itu, ia juga belajar pada guru besar fisika di Universitas Strasbourg, Giessen, Wurzburg, dan Munich.

Rontgen menerima penghargaan nobel pertamanya di bidang fisika pada tahun 1901 berkat penemuan Sinar X.

5. Samuel Morse (1791-1872)

Samuel Morse lahir di Charlestown, Massachusetts pada 27 April 1791. Sejak berusia 4 tahun, ia mulai tertarik pada kegiatan menggambar, ketertarikan tersebut ia manfaatkan dengan baik sehingga ia dapat menghasilkan uang pada saat berusia 14 tahun.

Pada tahun 1832, Morse mendengar berita tentang penemuan elektromagnetik yang memunculkan konsep tentang telegraf elektrik di benaknya. Akhirnya pada tahun 1837, Morse berhasil membuat telegraf dengan dibantu oleh Leonard Gale dan Alfred Vail.

Adapun penemuan Morses yang paling terkenal adalah Pesawat Telegraf dan Sandi Morse.

Keberhasilan ilmuwan-ilmuwan tersebut dalam mengungkapkan ide dan penemuannya tentu melalui sebuah proses yang dilakukan secara ulet yang didasarkan pada Keterampilan Proses Sains.

Demikianlah pembahasan kita terkait ilmuwan fisika sebagai peletak dasar kemajuan teknologi. Terima kasih, semoga bermanfaat.